Melarikan diri ke Pantai Sori Nehe

Apa yang biasanya kamu lakukan di akhir pekan saat “weekdays” yang berlalu terasa berat dan melelahkan?

Menikmati libur dengan bermalas-malasan? Atau hanya sekrol-sekrol di atas layar gawaimu sepanjang hari? Melakukan aktivitas hobi bersama teman-teman sefrekuensi?

Biasanya 3 hal yang saya sebutkan di atas adalah pilihan-pilihan saya sendiri untuk melepaskan penat yang menghimpit sepanjang Senin sampai Jumat di kantor.

Entah mengapa, sepekan ke belakang rasanya cukup berat bagi saya….. tapiii yah namanya hidup, ujian dan cobaan ya pasti ada aja kan…

Sejak jam kerja berakhir, di hari Jumat sore, saya memutuskan bahwa besok Sabtu saya ingin mengajak istri dan putri kecil saya untuk “melarikan diri” ke pantai.

Sejak bangun tidur di Sabtu pagi, saya sudah memberitahu kepada mereka bahwa kami akan ke pantai.

Semua perlengkapan piknik saya siapkan dan angkut ke atas mobil. Seperti hammock, tikar, bantal, kursi lipat dan tak lupa kudapan favorit. Untuk makanan, kami memilih membeli nasi Padang untuk dibungkus dan dibawa ke pantai.

Setelah semua siap, kami pun meluncur. Tujuan kali ini adalah Pantai Sori Nehe. Sebuah pantai yang berada di sisi Utara Kota Bima. Berjarak tempuh kurang lebih 45 menit dengan menggunakan kendaraan bermotor. Akses jalan menuju Pantai Sori nehe sangat baik. Jalanan beraspal mulus mengantar perjalanan kami walau kontur naik turun dan berkelok-kelok. Oiya, di sepanjang perjalanan, 90 persennya menyusuri pantai di sisi kiri kami. Sangat memanjakan mata.

View sepanjang jalan
Scenery

Setibanya di lokasi, kami memilih sebuah spot rindang yang pas untuk membentangkan tikar dan menyusun posisi kursi-kursi lipat. Pengunjung pantai tak terlalu ramai seperti biasanya., menjadi salah satu alasan saya mengapa mengunjungi pantai ini. Alasan lainnya? Pantainya cukup bersih dari sampah dan bentuknya teluk dengan ombak kecil yang aman untuk anak kecil bermain-main. Selain itu, banyak pepohonan rindang untuk spot piknik, juga tersedia gazebo untuk pengunjung dan fasilitas sumur juga kamar mandi umum yang cukup “proper”.

Udah “pewe”, saatnya makan siang dengan view pantai yang cantik.

Lunch dulu guys
The corner
Bocil sampe ketiduran saking nyamannya
Bocil main pasir
The view
Main ayunan yuk

Sekadar info, tidak dipungut biaya untuk masuk ke pantai ini kecuali tiket parkir kendaraan. Biaya parkir mobil 10rb, motor 5rb dan gratis mandi juga toilet.

—–

Setelah makan waktunya menikmati pantai Jepret-jepret, bikin konten ala-ala, nemenin bocil main pasir, ayunan. Quality time bersama istri dan anak sambil menikmati keindahan ciptaan-Nya benar-benar menjadi sebuah pelarian yang menyenangkan. Kata anak Jaksel sana sih “healing”. Haha..

Saking menikmatinya, gak terasa kalau sudah sore. Waktunya berkemas-kemas, beberes lalu pulang ke rumah.

We had so much fun pokoknya hari itu.

Thanks, God.